Selasa, 31 Januari 2012

DI TEROR HANTU BANASPATI



Ketenangan warga perumnas Bukit Leyangan Damai Ungaran, Semarang, malam itu tiba-tiba terpecah oleh jerit bocah bernama Yoga (5). Kedua orang tuanya saat itu menunggui bocah lucu tersebut tidur di ruang belakang rumahnya yang berada di Jl. Bukit Leyangan Serasi Raya, Ungaran, Kabupaten Semarang. Tiba-tiba bocah itu melompat ke gendongan ibunya. Bukan karena sakit, tetapi bocah itu mengaku didekati hantu banaspati atau termamang yang konon penunggu perumahan tersebut.
Banaspati merupakan hantu menakutkan berbentuk sebuah api.  Kadang berubah-ubah wujud seperti manusia yang menyeramkan.  Hantu itulah yang membuat Yoga takut masuk rumahnya.
Awalnya kami para tetangga sedikit tidak percaya.  Tapi kejadian itu benar-benar nyata, anak kecil tersebut terus meronta tidak mau masuk rumah.  Bahkan dia meminta ayahnya untuk mengusir hantu menyeramkan itu.  Tentu saja ayahnya jadi bingung karena hantu itu kasat mata.
Peristiwa mistik itu berlangsung cukup lama,  sejak sore hingga menjelang tengah malam hantu itu masih bercokol di rumah warna hijau tersebut. Para tetangganya juga berjaga-jaga di depan rumah itu sembari menunggu kedatangan paranormal asal Babadan yang sudah dipanggil.
Sang paranormal itu mencoba meditasi untuk menemui si mahluk menyeramkan tersebut. Ternyata ada mahluk yang akan menempati rumah itu.  Dengan daya upaya akhirnya si makhluk berwujud bola api yang bias berubah-ubah wujud manusia menyeramkan itu pun dipindahkan ke sebuah bukit yang dipenuhi pepohonan besar.
Bukit itu berada sekitar 200 meter dari perumahan.  Untuk menghindari agar tidak kembali lagi rumah tersebut langsung diberi pagar gaib. Bagaimana bisa para lelembut itu memasuki rumah keluarga Sulomo. Ternyata di belakang rumah korban itu ada rumah-rumah kosong yang sudah puluhan tahun tak dihuni.  Hingga akhirnya rumah itu rusak dan dipenuhi tumbuh-tumbuhan.
Tiap malam sekitar rumah kosong itu juga sangat gelap karena tidak ada lampu penerangan apapun. Dari situlah para lelembut bermukim. Ketenangan para lelembut terusik karena rumah-rumah itu dibersihkan pemiliknya. Karena itulah mereka terus pergi dan masuk ke rumah-rumah penduduk lainnya.
Ternyata hantu itu masih saja mengincar Yoga. Karena dia tetap datang, walaupun tidak masuk ke rumah. Sekalipun demikian tetap saja mengganggu, karena Yoga masih saja sering ketakutan. Yoga mengaku melihat lagi hantu menyeramkan.


Akhirnya dipanggil lagi seorang paranormal untuk menangkap si hantu.
Paranormal itu membakar sebuah bungkusan yang katanya berisi padi dan benda lainnya. Kemudian benda itu dibakar di depan rumah. Anehnya beberapa menit kemudian tercium bau wangi.  Saat itulah paranormal meminta wadah yang disiapkan ditutup.
Nah sekarang sudah masuk, ayo kita buang. Jangan di perempatan, jalan atau pohon besar. Khawatirnya kalau ada orang lewat terus kesenggol. Dibuang saja di kuburan,”  tutur paranormal itu.
Bungkusan tersebut kemudian dibawa naik sepeda motor menuju ke kuburan.  Dalam perjalanan banyak keanehan.  Saat kami melewati sekelompok anak kecil, mereka pada bubar ketakutan.  Bahkan ada ibu yang menggendong bayinya bingung karena tiba-tiba bayinya menangis dengan keras.  Sampai di kuburan di dekat kampong Leyangan, bukusan tersebut digeletakan begitu saja.  Setelah itu gangguan mahluk halus tersebut sirna.