Sabtu, 07 April 2012

Lanjutan Cerpen LOVE GROWS FROM THE HEART


Sesampainya Dinda di kelasnya, ia menceritakan kejadian yang baru saja di alaminya kepada teman-temannya.
“sial banget gue hari ini…” ujar Dinda sambil gebrak mejanya Indah (teman sebangkunya).
“kenapa lu, Din ?” Tanya Indah heran.
“tadi ada yang ngonciin gue di kamar mandi.” Jawab Dinda.
“siapa , Din ?”  Tanya Suci yang duduk di belakangnya Dinda.
“gue sendiri juga gak tau, tapi yang jelas sih pelakuunya cewek.” Jawab Dinda sambil menengok ke arah Suci.
“itu artinya ada orang yang gak seneng sama lu, Din.” Ujar Selly (teman sebangkunya Suci)
“hmm.. kira-kira siapa ya orangnya?” Tanya Dinda sambil berfikir
“mungkin aja cowok kelas satu itu kali, Din !” tebak Indah.
“yang mana ya ?” Tanya Dinda bingung.
“itu loh, cowok yang sering dateng terlambat ke sekolah.” Jawab Indah mengingatkan.
“ah gak mungkin, tadi dia yang nolongin gue.” Ujar Dinda.
“mungkin aja dia sengaja ngunciin elu lalu nolongin elu juga supaya dia dapet perhatian dari elu.” Ujar Suci.
“bisa jadi sih !!” sahut Indah.
“Oh iya, bener juga ya !” fikir Dinda dalam hatinya.
Guru Matematika pun masuk ke kelas, Lalu mereka belajar dengan tertib.

            Sepulang sekolah, Dinda menghampiri Reynaldo di parkiran sekolah.
“PLAKK!!!” Dinda menampar Reynaldo untuk kedua kalinya.
“apa-apaan sih lu !!” bentak Reynaldo yang terkejut.
“heh, gak usah berlagak bego deh lu, elu kan yang ngonciin gue di toilet?” hardik Dinda.
“heh cewek jutek !! seharusnya elo berterimakasih sama gue karna gue udah nolongin elu, bukan nuduh begini.” Jelas Reynaldo.
“ngaku aja sih…” ujar Dinda memaksa.
“TERSERAH !!” bentak Reynaldo, lalu ia mengambil motornya dan pergi meninggalkan Dinda.
                                                            XXX
Keesokan harinya, saat di kelas, Elfrida datang dengan nafas terengah-engah.
“gawat nih gawat…!!!” gerutu Elfrida sambil gebrak meja.
“kenapa ? apa yang gawat ?” Tanya Monique panik
“kak Dinda dan Genk-nya lagi melacak orang yang ngunciin dia kemaren!!” jawab Elfrida dengan nafas yang terengah.
Tenang dong tenang !! jangan pada panik gitu..” ujar Chintia yang berusaha menenangkan teman-temannya.
Tiba-tiba Reynaldo datang dan menghampiri chintia.
“heh, kemaren elu kan yang ngerjain si Dinda ?” hardik Reynaldo.
“ng… nggak kok..!!” elak chintia tergagap.
“terserah lu mau ngaku apa nggak !! tapi yang jelas gue peringatin sama lu, mendingan elo gak usah cari masalah sama anak kelas 3.” Jelas Reynaldo , lalu ia pun pergi dan duduk di bangkunya.
“kayaknya si Reynaldo udah tau deh kalo kita pelakunya, chin..” bisik Mery.
“udahlah, gak usah di dengerin. Mendingan kita cari ide lagi buat ngerjain kak Dinda !!” ujar Chintia.
“hmm… chin, gue punya ide nih !” usul Monique.
“apa… apa ?” Tanya chintia bersemangat.
“tapi agak kejam sih.” Ujar Monique agak ragu.
“ngomong aja dulu.” Ujar Mery.
“jadi begini……” ujar Monique dan mereka pun berbisik.
“ide bagus tuh !” ujar Chintia.
“kapan nih kita beraksi ?” Tanya Elfrida.
“gimana kalo sepulang sekolah aja ?” Tanya Mery.
“gue setuju !!” jawab chintia.

            Waktu menunjukan pukul 15.00 WIB, saatnya siswa dan siswi pulang sekolah. Ke-empat siswi itu mulai beraksi.
Mery dengan memasang wajah yang sok Lugu, datang menghampiri Dinda yang berada di kantin.
“kak Dinda…” panggil Mery.
Dinda pun menoleh ke asal muasal suara tersebut.
“apa ?” Tanya Dinda dengan juteknya.
“dipanggil tuh sama kepala sekolah.” Jawab Mery.
“ada keperluan apa sih?” ketus Dinda.
“gak tau.” Jawab Mery lalu ia pergi meninggalkan Dinda.
Tak lama kemudian, Dinda pun bangkit dari kursinya dan pergi menuju ruang Kepsek.
Sesampainya ia di sana, ia bertemu dengan Elfrida di depan ruang KepSek.
“kak Dinda, tadi kaka di suruh sama pak kepala sekolah” ujar Elfrida.
“gue di suruh ngapain ?” Tanya Dinda dengan dinginnya.
“kak Dinda di suruh ngambil berkas-berkas di gudang itu.” Jawab Elfrida sambil menunjuk ke arah gudang.
“kenapa harus gue ?” Tanya Dinda.
“tadi kata pak Kepsek, itu berkas rahasia dan yang di percaya untuk ngambil berkas itu Cuma kaka doang.” Jawab Elfrida berbohong.
“oh gitu ya, yaudah deh, Thanks !” ujar Dinda dan ia langsung pergi menuju gudang.
Sesampainya ia di gudang, ia pun masuk ke dalamnya.
Tiba-tiba pintunya tertutup dan terkunci dari luar.
“WOY… SIAPA DI LUAR ? BUKA PINTUNYA !!” teriak Dinda sambil menggedor pintu.
Chintia dan ketiga temannya itu langsung melarikan diri.
Dinda merasa ketakutan berada di dalam gudang yang gelap, lembab, berdebu, dan banyak tikusnya.
“TOLONG.. BUKA PINTUNYA..!! teriak Dinda sambil menggedor pintu, tapi hasilnya nihil.
Selama 2 jam Dinda terkunci di dalam gudang, ia tergeletak tak berdaya si lantai, ia kekurangan oksigen. Penyakit asma-nya pun kumat.


Mau tau kelanjutan ceritanya???
tunggu aja...
see you...
^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar